Gagal jantung merupakan sindroma klinis yang terdiri dari gejala jantung ( sesak napas, kaki bengkak dan cepat Lelah) dan tanda seperti peningkatan tekanan di pembuluh darah balik leher, adanya suara napas tambahan dan bengkak di kaki.

Gagal jantung dapat terjadi karena kelainan struktur jantung atau tanpa kelainan (fungsional) yang diakibatkan peningkatan tekanan di jantung, curah jantung yang tidak adekuat saat istirahat maupun aktivitas.

Identifikasi penyebab gagal jantung harus dilakukan karena banyak faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini salah satunya penyebab tersering adalah disfungsi miokardium. Hal ini dapat terjadi karena masalah pada katup jantung, otot selaput jantung (pericardium), otot lapisan dalam jantung (endocardium), dan kelainan irama serta gannguan konduksi listrik jantung.

Gagal jantung dapat terjadi mendadak (akut) maupun proses perlahan (kronik). Kejadian gagal jantung di negara maju, meningkat dengan bertambahnya usia, <1% pada usia < 55 tahun dan > 10 % pada usia> 70 tahun. Sekitar >50% pasien gagal jantung adalah Wanita. 

Penyebab gagal jantung dapat berupa kelainan di jantung maupun bukan jantung. Diantaranya penyakit jantung koroner, hipertensi, penyakit katup jantung, gangguan irama, miopati jantung, penyakit jantung bawaan, infeksi, induksi obat, penyakit infiltrative, kelainan pericardium, penyakit metabolik, penyakit otot-saraf, dan lain-lain.

Manajemen gagal jantung dilakukan melibatkan multidisplin dengan obat (Farmakologis) dan bukan obat (non famarkologis) seperti perubahan gaya hidup dan Latihan fisik.

Sumber:

McDonach, Metra M, Adamo M, Gradner RS, Baumbach A, Bohm M, et all. 2021 esc guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure. European Heart Journal (2021) 42, 3599-3726. doi:10.1093/eurheartj/ehab3

dr. INEZ ARIADNE SIREGAR, Sp. JP